Header Ads

Vultr $100

GERTAK SAMBAL PSE KOMINFO ATAU ADA BIG PLAN

Pemerintah Indonesia tidak hanya berencana untuk melarang Paypal dan Steam kalian aja…

Kominfo - PSE

Mereka mungkin berencana untuk melarang seluruh internet yang tidak terdaftar pada mereka. Mengubah wajah internet Indonesia menjadi intranet nasional. Dengan Whitelist System.
GERTAK SAMBAL PSE KOMINFO ATAU ADA BIG PLAN
Yang berarti…

Anda hanya dapat mengakses apa yang mereka izinkan untuk Anda akses.

Anda tahu negara mana yang menggunakan sistem ini?

Benar, Korea Utara!

Okay, kedengarannya terlalu berlebihan, tapi oke deh, saya coba downgrade dah! Paling enggak tidak seburuk itu, akan tetapi Anda paling enggak juga mengerti maksud dan arahnya kemana. se-frekwensi dulu.

Dari diskusi yang saya ikutin pada link Youtube dibawah ini, bahkan VPN dan Custom DNS tidak akan berfungsi jika Kominfo menerapkan hal ini.



Correct me if I’m wrong.

Kita sudah punya DNS nasional, tapi kali ini akan ada implementasi baru yang jauh lebih bikin selangkangan kamu ngilu.

Saya akan coba jelaskan bersama dengan cara sesederhana dan sangat sederhana mungkin ya.

Gini, kosongkan gelas kalian tentang internet yang kalian tahu sejauh ini;

Internet itu kayak kita membuka peta buta. Nah, untuk menuju kesana, dibutuhkan koordinat, ada nama dan alamat. Komputer/Smartphone kita pada dasarnya bodoh, sebenernya tidak mengerti kecuali Anda ketik "https://google.com" pada browser.

Jadi ada yang namanya DNS (Domain Name System). DNS ini basically seperti Yellow Pages alias buku alamat. The Domain Name System (DNS) is the phonebook of the Internet. Humans access data online through domain names, like nytimes.com or espn.com. https://en.wikipedia.org/wiki/Domain_Name_System

DNS (Domain Name System) adalah sistem penamaan hierarkis dan terdesentralisasi yang digunakan untuk mengidentifikasi computer yang mampu dijangkau lewat Internet atau jaringan Protokol Internet lainnya. Catatan sumber energi yang terdapat di dalam DNS mengaitkan nama domain bersama wujud informasi lainnya.

Sebagai catatan tambahan kenapa ada DNS, jadi era internet baheula sebelum akhirnya tehnologi forwarding itu dikembangkan, untuk membuka sebuah pages/halaman maka kamu mesti mengingat dan mencatat IP server protocol setiap website tersebut.

Misal untuk mengakses Yahoo! maka kudu menggunakan IP host http://74.6.143.26 dan belum https://www.yahoo.com. Google dengan http://74.125.130.113 dan bukan https://www.google.com

Jadi gampangnya, fungsi datacenter DNS ini adalah melakukan resolving deretan angka IP yg mentahan memaksa manusia membaca algoritma menjadi deretan abjad dimana algoritma melakukan "humanism" dan menjadi mudah di ingat. detik.com, kompas.com, Google.com, Yahoo.com, Wikipedia.com dsb hingga banyak sekali ekstensi domain yang kemudian bermunculan sebagai Top Level Domain (TLD), Generic top-level domains (gTLDs), country-code top-level domains (CCTLDs) dsb

Mangkanya internet cuma butuh waktu kurang dari 5 tahun meleduk setelah aplikasi tehnologi forwarding. dari sebagai kebutuhan tertier jadi kebutuhan primer dimasa saat ini khususnya sesudah Yahoo! muncul di era 90an.

Okay, lagi lagi.




DNS itu isinya adalah deretan algoritma instruksi untuk membuat komputer, laptop, smartphone kita bisa terarah sesuai kordinat "arahan"nya.

"eh Bong, kalo mau buka https://youtube.com, pertama-tama lu tu ya mesti lewat sini, kesini, konsisten nyampe deh di koordinat ini."

Nah disini, untuk sekarang kita masih mampu menentukan buku alamatnya mau pake apa. Pake Cloudflare.com, Google Public DNS, atau DNS bawaan provider internet yang notabene dapat mengambil database dari server terdekat. Catat ya, hingga saat ini Indonesia apalagi tidak miliki datacenter untuk kebutuhan ini.

Sentralisasi yang dimiliki cuma berbentuk cloud filter saja pada datacenter Kominfo di mana disini berposisi pada datacenter backbone IIX (Indonesia Internet Exchange).

Bagi penghobby situs-situs yang dilarang dan diblokir pemerintah, tentu gak asinglah dilempar ke Internet Positive kalo kosongan membuka tanpa mengganti DNS atau manfaatkan VPN.

Nah, DNS Nasional yang bakalan dibangun ini termasuk terintegrasi bersama Internet Positif, jadi ada alamat-alamat yang sengaja dihilangin (blacklist) supaya Anda tidak bisa membuka. Jadi? Tepat! lu mau coba buka lewat komputer, laptop, smartphone, ya mereka bingung ga tau mesti lewat mana biar mampu buka.

Yang agak serem dari slide yang di sharing ini, Anda tidak akan dapat mampu mengubah buku alamat lagi (ganti DNS). WAJIB pake DNS Nasional biar tetep bisa online.

Dan kalaupun Anda mau coba mengubahh menggunakan buku alamat lain, akan mudah ketahuan gara-gara pemerintah jadi paham "eh lu kok bukan lewat jalan biasanya sih, tidak boleh itu Bong!"

Sekarang kita masih mampu pake DNS hanya gara-gara pemerintah tidak tahu kita menggunakan jalan yang bukan jalan biasanya (kecuali menggunakan DNS Nasional). Cuman paham "oh si Bang Jago mau buka youtube nyampe tuh ujung-keujung".

Kenapa bisa gitu? Kalau kata orang ini bener (dan kayaknya bener) implementasinya nanti di Network Access Point (NAP) pada backbone Indonesia Internet Exchange, yang bermakna pemerintah nanti akan memiliki kemampuan scanning, menyimak, tracing, copying dan saving gimana komputer, laptop, smartphone kita mencari jalan ke Google, atau situs-situs lainnya.

Lalu, VPN kenapa termasuk tidak tembus bersama implementasi baru ini?

Begini, VPN itu hanya mengubah baju. Dari baju Indonesia, menjadi baju Amerika, baju Singapore dan sebagainya. Karena pemerintah nanti mampu menyimak total sistem komputer, laptop, smartphone Anda mau akses situs, mau mengubah baju termasuk percuma karena mukanya tetap keliatan.

Ganti baju itu cuman bunglon sementara yang jaga pos di tiap titik dimana Anda akan akses website (oh, situ orang bule ya, oh lewat sini ya pak!). Dan lagi, gara-gara ini sistemnya Anda ambil jalan yang tidak sesuai jalan yang formal -> ya diberhentikan. Yaaaa sama aja VPN kena.

Dampaknya gimana? Entahlah. Ini mereka mau implementasi dua sistem blacklist/whitelist.

Dan

Kesemuanya

Sama-sama buruk, tapi whitelist JAUH lebih buruk.

Sederhananya gini, akses internet kita akan membikin web site yang belum daftar PSE dimatikan, tidak peduli itu website besar, atau website komunitas macam AO3.