Header Ads

Vultr $100

China Bans iPhone Use for Government Officials at Work

Dalam 2 hari valuasi Apple (AAPL) lenyap USD 200 Billion atau IDR 3,000 Trilyun.

Penurunan USD 200 Billion atau IDR 3,000 Trilyun ini diakibatkan oleh hubungan antara Amerika dan China yang makin memanas.

Tapi kok bisa-bisanya ya Apple itu sampai kena imbasnya?

I'll mention below.
🍎isbanned

China Bans iPhone Use for Government Officials at Work
Saya sebenernya bukan typical yang suka melototin legal trading seperti saham kecuali emang lagi ada effort tertentu yang cukup menggelitik dan menarik minat saya untuk menganalisa.

Beberapa waktu lalu info dari temen yang invest saham APPL dengan valuasi cukup gede lagi sport jantung karena case ini dan akhirnya kami ngobrol VC,

selain itu saya juga tracing report dari news di Wall Street journal bahwa lembaga pemerintahan China itu melarang staff mereka menggunakan iPhone dan perangkat merek asing lainnya di tempat kerja.

See! gak jantungan gimana dalam 2 hari kalau si Apple itu lenyap 3000 triliun Rupiah.

Apa yang mengakibatkan China seakan-akan menyerang Apple padahal salah satu kontributor kesuksesan Apple dalam dua dekade terakhir dimana omset mereka naik 70 kali lipat dan saat mereka naik sekitar 500 kali lipat adalah karena taruhan besar mereka di China hampir 20% omset Apple itu dari China dan 90% produk mereka itu dibikin di China dan ini jadi kesempatan emas buat Apple, kan dari dulu soalnya mereka bisa bikin produk dengan harga yang kompetitif dan sekalian jualan di negara dengan populasi terbanyak di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat sendiri ya juga.

Happy bangetlah berbisnis sama Apple karena skala iPhone itu sangat masif dan salah satu perusahaan yang membantu Apple produksi iPhone namanya diskon itu dapat menyerap sekitar 300.000 Tenaga Kerja dan secara keseluruhan di tahun 2018 mereka mensupport hampir 5 juta pekerja di China sendiri.

Jadi saking besarnya dampak Apple, pabrik Foxconn factory complex di Zhengzhou, China itu dijuluki sebagai iPhone City.

Buat gambaran aja populasi penduduk Jogja Kota itu 400.000, Surabaya sekitar 3 juta orang, Semarang itu 1,7 juta.

3 Kota Ini totalnya itu 5 juta orang, jadi kalian kebayang enggak sih umpamanya seluruh penduduk di Jogja Kota, Surabaya plus Semarang itu semuanya ada kaitannya dengan produksi iPhone. Lalu setelah sekian banyak kontribusi Apple terhadap ekonomi China sekarang kenapa kesannya seakan-akan channel ini menendang Apple?

Sebenarnya menurut saya ini bisa dilihat dari beberapa dimensi sudut pandang, bukan cuma dari Chinanya aja, tapi emang Apple juga emang mau ngurangin ketergantungan mereka sama China, walaupun menurut saya peran utamanya itu sebenarnya datang dari Amerika sendiri.

Coba saya klotokin satu persatu ya;

Pertama dari sisi Apple juga mengurangi ketergantungan mereka dengan China, biaya tenaga kerja di China itu naik tinggi seiring dengan kemajuan ekonomi mereka.

Coba lihat dulu di tahun 1990 dimana biaya tenaga kerja di China itu lebih rendah dari India lebih rendah dari Vietnam, tapi di Tahun 2022 biaya tenaga kerja di China itu naik signifikan menjadi dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi dari India dan Vietnam.

ya emang bagus buat karyawan yang kerja di China tapi buat perusahaan yang mempekerjakannya ini menjadi cost yang sangat-sangat besar, kemudian 90% produk mereka itu dibikinnya di China, ya nggak ada salahnya sih kalau misalnya semuanya itu bisa berjalan dengan lancar.

Tapi kalau misalnya sekalinya itu ada masalah ya pusinglah mereka dan contoh ini itu di highlight saat C19 waktu mereka ada Lockdown di iPhone City alias kota Zhengzhou, karena ada demonstrasi dan kerja itu sampai berbenturan dengan security, implikasinya itu apa? produksi iPhone 14 itu berkurang cukup signifikan, imbasnya pelanggan itu otomatis mengalami waktu tunggu yang lebih lama dan penjualan mereka akhirnya turun, karena mereka tidak bisa memenuhi permintaan, makanya Apple otomatis belajar dan mereka nggak mau taruh semua telur di dalam satu keranjang yang sama.

Apple akhirnya memutuskan untuk mengurangi ketergantungan mereka sama China di semua produk mereka, mulai dari MacBook Apple, watch, ipad, iphone semua itu bakal berkurang lumayan drastis.

iPhone dari 90% sisa 70% yang dibikin di China, airpods dari 50% sisa 30% nah saat Apple dalam proses mengurangi ketergantungan mereka sama China, Chinese seakan-akan gak happy dan malah mengeluarkan larangan terhadap staff lembaga pemerintah untuk tidak menggunakan iPhone, well tentu ini di masking dengan pesan-pesan nasionalisme gitu ya, karena bahasanya adalah melarang perangkat bermerek asing terdengar sih kayak nationalis dan sekedar seperti memberikan proteksi dan memberikan dukungan terhadap produk lokal.

Tapi coba perhatiin deh seluruh handphone yang dijual di China ada 5 merk yang cukup dominan dengan market share yang agak rata antara 14% sampai 18% sisanya itu other 19%.

Oppo dari China 18%, Vivo dari China 18%, Honor dari China 15%, dan Xiaomi 14% China lagi, sementara over all Apple menguasai 16% dan menjadi satu-satunya brand asing yang mempunyai market share yang cukup signifikan di China, artinya kalau misalnya semua perangkat merk asing itu tidak diizinkan ya yang paling terdampak ya Apple kan.

Jadi ini kan sama aja secara enggak langsung yang menjadi sasaran itu adalah Apple.

Nah kalau misalnya kayak gitu, berarti China jahat banget dong ya, masa Applenya udah invest segitu gedenya abis itu setelah 23 tahun mereka memulai diversifikasi dan bikin produk mereka di India dan di Vietnam malah diserang.

Apakah China itu udah lupa atas kontribusi dan dampak ekonomi yang diberikan oleh Apple?

menurut saya sih di sinilah Apple itu sebenarnya menjadi korban relasi Amerika dan China yang memanas, soalnya Amerika sebenarnya juga udah pernah melakukan hal yang sama terhadap perusahaan dari China; Huawei!

--Trump bans Huawei in US markets, saying Chinese firm poses security threat. March 7, 2019--

Inget beberapa tahun yang lalu Trump itu nge-blacklist Huawei, ngebatesin aksesnya ke supplier yang penting dari Amerika dari Qualcomm sampai ke Google dimana Android itu menjadi operating systemnya handphone Huawei dan juga Google menjadi aplikasi yang penting seperti Google Maps, Gmail, Drive dsb dan pada hari-hari setelah pemerintahan Amerika Serikat itu mengatakan bahwa mereka akan nge-blacklist Huawei.

founder Huawei itu udah bikin pertemuan darurat lalu penilaian mereka itu mereka sudah seperti kehilangan dunia. kebayang nggak sih kalau misalnya kalian itu kerjaannya memproduksi handphone tapi sekarang tiba-tiba nggak boleh pakai Google Maps, nggak boleh pakai Gmail, nggak boleh pakai Google Appstore, enggak boleh pakai Android abis itu nggak boleh pakai chip asal Amerika lagi mau dari Qualcomm sampai ke Intel.

Gimana ceritanya bikin handphone tanpa chip, tanpa software OS yang digunakan sama semua orang? dan di tahun 2019 saat Amerika nge-blacklist Huawei, China juga nggak bisa berbuat banyak terhadap Apple, soalnya relasi Apple dan China itu masih bagus atau hampir seluruh produk Apple itu masih dibikin di China dan kalau misalnya mereka melarang penjualan iPhone otomatis mengakibatkan pengurangan penjualan iPhone dan sama aja, akan merugikan pekerja-pekerja di China sendiri.

Karena saat itu Apple masih lumayan all-in di China dan masih memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian China tapi kalau misalkan sekarang udah beda nih, Apple itu udah nggak itu lagi sama China, udah mulai diversity supply chain diluar China, produksi MacBook di Vietnam mulai pertengahan 2023 dan juga iPhone di India.

jadi saat Apple udah mulai ngelirik² negara lain, China baru bisa ngebales atas apa yang dilakukan Amerika terhadap Huawei.

Apple dan Huawei sendiri sebenernya korban dari bangku tembak akibat hubungan US dan China yang memburuk, tapi hal penting yang saya pelajari dari semua ini adalah perusahaan yang bagus itu sangat adaptif.

What doesn't kill you makes you stronger.

saat Huawei diberikan segala macam tantangan gara² kebijakan Trump, bukannya jatuh boro² hancur, Huawei malah bisa tumbuh 18% di tahun 2019 setelah di blacklist dan baru² ini mereka masih bisa merilis Mid 60 Pro, artinya di tahun 2003 tiba² China itu bisa menggantikan chip asal Amerika jadi chip yang dibikin di China sendiri.

jadi bukannya Huawei ini mati, dia malah udah nggak bergantung lagi sama Google udah nggak bergantung lagi sama chip maker US seperti Qualcomm dan Intel, malah jadi mandiri dan berhasil memperkuat posisi mereka di pasar domestik dimana tadinya Huawei itu pikir mereka bakal mati kalau misalnya mereka tidak diberikan kesempatan untuk kerja sama dengan perusahaan asing.

China Bans iPhone Use for Government Officials at Work
Masalah yang ada ketergantungan dengan perusahaan seperti Google dan Qualcomm sekarang, Huawei malah udah nggak punya ketergantungan lagi sama mereka, cukup ironis kan sekarang, kita tinggal lihat apa yang akan dilakukan sama Apple dan apakah Apple dapat beradaptasi seperti Huawei?

menurut saya sih penurunan valuasi Apple sebesar USD 200 Billion atau IDR 3,000 Trilyun ini gede banget ya dibandingkan impact fundamentalnya.

Kenapa?

Kalau misalnya kita lihat pecahannya omset Apple 74 miliar dollar alias hampir 20% itu dari China, Jadi kalau misalnya Apple nggak bisa jualan iPhone di China sama sekali berarti bakal kehilangan hampir 20% dari total value-nya.

Tapi ini kan nggak mungkin terjadi soalnya kita juga tahu bahwa omset Apple itu bukan cuman dari iPhone aja, iPhone itu cuma setengah, sisanya itu dari yang lain lalu yang kerja di sektor publik di China itu di estimasikan antara 10% sampai 30%.

jadi dengan itung²an kasar aja kalau misalnya nggak ada karyawan pemerintah China yang menggunakan iPhone, maka harusnya value-nya itu nggak berkurang lebih dari 3% aja.

Revenue from China market: 20%
Omzet iPhone: 50%
Workers in Public Sector: 10%-30%

20% x 50% x 30% = 3% reductions.